25 December 2025

Apa Itu Miqat? Pengertian, Jenis, dan Lokasinya

Miqat adalah batas waktu dan tempat yang telah ditentukan syariat Islam bagi jamaah haji dan umroh untuk memulai niat ihram. Setiap muslim yang akan melaksanakan haji atau umroh wajib berniat ihram sebelum melewati miqat yang telah ditentukan sesuai arah kedatangannya. Rasulullah ﷺ menetapkan miqat sebagai bentuk ketertiban ibadah, agar jamaah memulai haji dan umroh dengan aturan yang sama, tertib, dan sesuai sunnah.   Jenis-Jenis Miqat Miqat terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Miqat Zamani (Batas Waktu) Miqat zamani adalah waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah haji. Waktu haji dimulai sejak 1 Syawal hingga 10 Dzulhijjah Umroh tidak memiliki batas waktu, sehingga bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun 📌 Artinya, ibadah haji hanya sah jika dilakukan pada waktu tersebut, sedangkan umroh bisa dilakukan kapan pun. Miqat Makani (Batas Tempat) Miqat makani adalah tempat tertentu di mana jamaah wajib memulai niat ihram sebelum melewatinya. Berikut lima miqat makani utama yang telah ditetapkan Rasulullah ﷺ:   Lokasi Miqat Makani Dzul Hulaifah (Bir Ali) Miqat bagi jamaah dari Madinah Terletak sekitar 450 km dari Makkah Merupakan miqat yang paling jauh dari Makkah 📍 Jamaah biasanya berihram dari Bir Ali sebelum berangkat ke Makkah. Juhfah Miqat bagi jamaah dari Syam (Suriah, Mesir, Yordania) Saat ini sering digantikan dengan Rabigh Berjarak sekitar 187 km dari Makkah   Qarnul Manazil Miqat bagi jamaah dari Najd (termasuk jamaah dari Asia, seperti Indonesia) Sekarang dikenal dengan nama As-Sail Al-Kabir Berjarak sekitar 94 km dari Makkah 📍 Jamaah Indonesia biasanya niat ihram dari pesawat sejajar Qarnul Manazil.   Yalamlam Miqat bagi jamaah dari Yaman Berjarak sekitar 92 km dari Makkah Umumnya digunakan oleh jamaah dari Asia Tenggara dan Afrika Selatan   Dzatu ‘Irqin Miqat bagi jamaah dari Irak Berjarak sekitar 94 km dari Makkah   Bagaimana Jika Sudah Lewat Miqat Tapi Belum Ihram? Jika seseorang melewati miqat tanpa berihram, maka: Wajib kembali ke miqat untuk berihram, atau Jika tidak kembali, maka wajib membayar dam (denda) Hal ini penting dipahami agar ibadah haji dan umroh tetap sah dan sempurna.   Kesimpulan Miqat adalah aturan penting dalam ibadah haji dan umroh. Memahami jenis dan lokasi miqat membantu jamaah: Menghindari kesalahan ihram Menjaga kesempurnaan ibadah Melaksanakan sunnah Rasulullah ﷺ dengan benar 📌 Karena itu, sangat penting memilih travel umroh yang membimbing jamaah sejak awal, termasuk saat penentuan miqat dan niat ihram.
Baca Selengkapnya
19 December 2025

Tips Umroh di Musim Dingin Agar Ibadah Tetap Nyaman dan Lancar

Musim dingin di Arab Saudi — terutama di Makkah dan Madinah — memiliki suhu dan kondisi yang sangat berbeda dibandingkan dengan cuaca tropis Indonesia. Saat musim dingin, cuaca bisa sangat sejuk bahkan mendekati dingin di malam hari, disertai udara yang kering dan angin. Bagi jamaah umroh yang kurang terbiasa dengan kondisi ini, ibadah bisa terasa kurang nyaman jika persiapan belum matang. Oleh karena itu, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap lancar, fokus, dan khusyuk. Siapkan Fisik dan Stamina Lebih Awal Menunaikan ibadah umroh menuntut stamina yang prima, terutama saat tawaf dan sa’i yang melibatkan banyak berjalan kaki. Untuk itu, jamaah sebaiknya mulai memperkuat kondisi fisik sejak beberapa minggu atau bulan sebelum keberangkatan melalui olahraga ringan seperti jalan kaki, stretching, atau latihan lainnya yang bisa meningkatkan kebugaran tubuh. Jaga Asupan Cairan dan Gizi Tubuh Udara dingin sering membuat tubuh merasa tidak haus, padahal kebutuhan cairan tetap tinggi untuk menjaga energi dan fokus selama ibadah. Minum air putih secara cukup setiap hari sangat penting, meskipun rasa haus tidak muncul. Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya energi juga akan membantu menjaga stamina sepanjang hari. Pakai Pakaian Hangat yang Tepat Meskipun saat ibadah umroh laki-laki memakai ihram tanpa lapisan tambahan, aktivitas di luar ritual tetap membutuhkan perlindungan dari udara dingin — apalagi saat malam atau dini hari. Jamaah dianjurkan membawa jaket, sweater, atau pakaian berlapis yang ringan namun mampu menahan hawa dingin. Pakaian berlapis juga membuat kamu lebih mudah menyesuaikan suhu tubuh saat cuaca berubah. Perhatikan Perawatan Kulit dan Tubuh Udara dingin di Tanah Suci bersifat kering, sehingga kulit dan bibir jamaah bisa cepat kering bahkan pecah-pecah. Anda bisa membawa pelembap, lotion, dan lip balm untuk menjaga kelembapan kulit setiap hari. Gunakan pula krim tersebut setelah wudhu atau sebelum tidur agar kulit tetap nyaman sepanjang ibadah. Cukupkan Waktu Istirahat dan Kelola Energi Kurang tidur dan kelelahan fisik dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga membuat ibadah menjadi kurang optimal. Pastikan kamu tidur cukup setiap malam dan tidak memaksakan diri untuk melakukan banyak kegiatan di luar jadwal ibadah. Bila perlu, luangkan waktu istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga di antara aktivitas ibadah dan perjalanan. Siapkan Obat-obatan dan Vitamin Pribadi Musim dingin juga dapat memicu munculnya flu atau batuk bagi sebagian jamaah, terutama yang belum terbiasa dengan suhu dingin. Membawa obat-obatan pribadi serta vitamin penambah daya tahan tubuh dapat membantu menjauhkan risiko sakit selama menjalankan ibadah umroh. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter sebelum berangkat agar persiapan lebih tepat. Kelola Mental dan Stres Perjalanan Selain fisik, kesiapan mental juga penting saat umroh di musim dingin. Perubahan lingkungan, jadwal yang padat, serta adaptasi cuaca bisa menyebabkan stres. Tetap berpikir positif, ingat tujuan ibadah, dan lakukan zikir atau doa sebagai penenang hati agar perjalanan ibadah tetap fokus dan penuh ketenangan. Kesimpulan Umroh di musim dingin memang membutuhkan persiapan ekstra — baik secara fisik, mental, maupun perlengkapan pribadi. Namun dengan persiapan yang matang, suhu dingin justru bisa menjadi kesempatan ibadah yang nyaman, bebas lelah berlebihan, dan lebih fokus menghadap Allah SWT. InsyaAllah, perjalanan umroh Anda akan terasa lebih ringan, berkualitas, dan penuh hikmah.
Baca Selengkapnya
17 December 2025

Makna Melempar Jumrah dalam Ibadah Haji: Bukan Sekadar Lempar Batu

Ibadah haji tidak hanya berisi rangkaian ritual fisik, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam. Salah satu prosesi yang sering disalahpahami adalah melempar jumrah. Banyak yang mengira ini sekadar melempar batu ke tiang, padahal di baliknya terdapat pesan tauhid, ketaatan, dan perjuangan melawan hawa nafsu. Apa Itu Melempar Jumrah? Melempar jumrah adalah salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, dengan melemparkan batu kecil (kerikil) ke tiga jumrah, yaitu: Jumrah Ula Jumrah Wustha Jumrah Aqabah Prosesi ini dilaksanakan pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Nahr dan hari-hari Tasyrik), sesuai ketentuan manasik haji.   Sejarah Melempar Jumrah Melempar jumrah meneladani peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Dalam riwayat yang dijelaskan oleh para ulama, saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail ‘alaihis salam, setan datang untuk menggoda dan menghalangi ketaatan tersebut. Setan menggoda: Nabi Ibrahim Siti Hajar Nabi Ismail Sebagai bentuk penolakan terhadap godaan setan, Nabi Ibrahim melemparnya dengan batu. Peristiwa inilah yang kemudian disyariatkan dalam bentuk ritual melempar jumrah.     Makna Spiritual Melempar Jumrah Simbol Melawan Godaan Setan Melempar jumrah bukan berarti melempar setan secara fisik, melainkan simbol perlawanan terhadap bisikan setan, hawa nafsu, dan godaan maksiat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap lemparan adalah pernyataan tekad: “Aku menolak ajakan dosa dan memilih taat kepada Allah.” Latihan Ketaatan Total kepada Allah Perintah melempar jumrah mungkin tidak masuk akal secara logika manusia, namun justru di situlah letak ujiannya. Jamaah haji diajarkan untuk taat tanpa syarat, sebagaimana Nabi Ibrahim menaati perintah Allah tanpa ragu. Mengingat Perjuangan Nabi Ibrahim dan Keluarganya Prosesi ini juga menjadi pengingat atas keteguhan iman Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Mereka mengajarkan bahwa iman sejati membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan keyakinan penuh kepada Allah. Evaluasi Diri dan Komitmen Perubahan Melempar jumrah menjadi momen refleksi diri. Jamaah diajak untuk mengenali “setan-setan” dalam hidupnya: Kesombongan Kemarahan Ketamakan Riya dan cinta dunia Lemparan jumrah menjadi simbol niat untuk meninggalkan sifat-sifat tersebut dan pulang dari haji dengan akhlak yang lebih baik. Adab dan Hikmah Saat Melempar Jumrah Agar ibadah ini tidak kehilangan maknanya, jamaah dianjurkan untuk: Melakukan dengan tenang dan tertib Tidak menyakiti jamaah lain Menghadirkan niat ibadah, bukan emosi Memperbanyak dzikir dan doa Menjaga akhlak dan kesabaran Karena sejatinya, akhlak adalah tujuan utama dari ibadah haji yang mabrur. Penutup Melempar jumrah bukan ritual tanpa makna. Ia adalah simbol perlawanan terhadap setan, latihan ketaatan, dan komitmen untuk memperbaiki diri. Ibadah haji mengajarkan bahwa melawan hawa nafsu tidak cukup sekali, tetapi harus dilakukan terus-menerus sepanjang hidup. Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mampu meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan mengaruniakan haji yang mabrur. Aamiin.
Baca Selengkapnya
18 December 2025

Saudi Perketat Aturan Transportasi Haji 2026, Pelanggaran Bisa Didenda hingga Rp400 Jutaan

Otoritas Arab Saudi makin serius membenahi layanan transportasi jemaah haji. Melalui rancangan regulasi terbaru, pelanggaran dalam operasional angkutan haji kini terancam sanksi berat, mulai dari denda hingga pencabutan izin usaha secara permanen. Royal Commission for Makkah and the Holy Sites mengungkapkan, aturan ini disusun untuk memastikan kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan jutaan jemaah selama musim haji. Dalam regulasi tersebut, pelanggaran tidak lagi dianggap sepele karena langsung berdampak pada keberlangsungan izin operator. Dikutip dari saudigazette, Pelaku pelanggaran dapat dikenai denda minimal SR150 (Rp665.000) hingga maksimal SR100.000 (Rp443 juta). Selain sanksi finansial, operator juga bisa dilarang terlibat dalam operasional haji selama satu hingga tiga musim. Untuk pelanggaran berat, izin operasional dapat dicabut secara permanen. Operasi Wajib Berizin dan Tepat Waktu Aturan baru ini menegaskan bahwa penyedia layanan transportasi haji dilarang beroperasi di wilayah Makkah dan kawasan suci tanpa izin resmi dari pusat pemanduan transportasi jemaah. Setiap perusahaan wajib mengajukan permohonan partisipasi, lengkap dengan jumlah armada bus serta persyaratan kesiapan operasional. Pendaftaran dibuka setiap tahun mulai 1 Jumada al-Tsani dan berlangsung selama 60 hari. Permohonan harus diajukan secara elektronik melalui lembaga yang ditunjuk oleh pusat pemanduan. Selain itu, seluruh data dan dokumen pendukung wajib diserahkan paling lambat 15 Syawal, dengan kemungkinan perpanjangan hingga akhir bulan Syawal jika diperlukan. Bus Rusak, Pengganti Maksimal 1 Jam Aspek layanan darurat juga menjadi sorotan utama. Penyedia transportasi diwajibkan segera menyiapkan kendaraan pengganti apabila bus mengalami kerusakan saat operasional. Batas waktu penggantian ditetapkan maksimal satu jam di dalam kota dan pinggiran, serta dua jam di luar wilayah kota. Jika operator gagal memenuhi ketentuan tersebut, otoritas terkait akan menyediakan armada pengganti sesuai standar yang ditetapkan, sementara seluruh biaya akan dibebankan kepada penyedia layanan yang lalai. Selain itu, setiap operator diwajibkan menyiapkan jumlah teknisi yang memadai dan berkualifikasi untuk memastikan armada tetap laik jalan sepanjang musim haji. Langkah ini dinilai krusial guna mencegah gangguan layanan yang dapat berdampak langsung pada mobilitas dan keselamatan jemaah. Dengan regulasi ini, Arab Saudi menegaskan bahwa transportasi haji adalah layanan vital yang harus dikelola secara profesional, disiplin, dan bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya
12 December 2025

Puncak Musim Umrah Musim Dingin, Saudi Imbau Jamaah Jaga Kelengkapan Dokumen Pribadi

Memasuki puncak musim umrah pada musim dingin pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026, Arab Saudi kembali mengingatkan para jamaah untuk lebih waspada menjaga dokumen pribadi selama berada di Tanah Suci. Imbauan ini disampaikan Kementerian Haji dan Umrah menyusul meningkatnya jumlah jamaah yang datang ke Makkah dan Madinah. Dokumen resmi seperti paspor, kartu identitas, hingga izin perjalanan disebut memiliki peran penting dalam kelancaran ibadah. Keberadaan dokumen tersebut dibutuhkan untuk mengakses berbagai layanan serta mempermudah mobilitas jamaah antar lokasi suci. Kementerian menegaskan bahwa kehilangan atau kerusakan dokumen dapat berujung pada kendala administratif dan keterlambatan dalam memperoleh bantuan dari otoritas setempat. Kampanye Kesadaran Digencarkan Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Haji dan Umrah meluncurkan kampanye kesadaran terbaru yang menyasar jamaah umrah dari berbagai negara. Kampanye ini disebarluaskan melalui platform digital dan kanal informasi di lapangan, dengan panduan dalam berbagai bahasa. Jamaah diminta menyimpan dokumen penting di tempat yang aman, menghindari risiko rusak atau tercecer, serta selalu siap menunjukkan dokumen saat diperlukan oleh petugas resmi. Demi Ibadah yang Lebih Lancar Menurut otoritas Saudi, kepatuhan terhadap imbauan ini akan membantu memperlancar seluruh rangkaian ibadah umrah. Selain memudahkan jamaah, langkah tersebut juga mendukung petugas dan penyedia layanan dalam memberikan bantuan secara cepat dan efisien. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah sepanjang tahun. Pemerintah setempat menegaskan bahwa standar pelayanan bagi jamaah umrah terus diperkuat agar setara dengan pengelolaan ibadah haji, terutama saat periode kunjungan tinggi.
Baca Selengkapnya
12 December 2025

Doa yang Dianjurkan Dibaca Saat Pertama Kali Melihat Ka’bah

Melihat Ka’bah untuk pertama kalinya adalah momen yang sangat istimewa bagi setiap muslim. Banyak jamaah umroh maupun haji yang merasakan getaran hati, haru, bahkan menangis ketika pandangan pertama tertuju ke Baitullah. Dalam momen penuh keberkahan ini, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak doa karena termasuk waktu yang mustajab. Keutamaan Saat Pertama Kali Melihat Ka’bah Para ulama menjelaskan bahwa saat pertama kali melihat Ka’bah, seorang hamba berada dalam kondisi hati yang paling lembut, khusyuk, dan penuh harap. Oleh karena itu, doa yang dipanjatkan di waktu ini sangat dianjurkan. Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan bahwa para sahabat dan ulama salaf sangat memanfaatkan momen ini untuk berdoa, meskipun tidak ada hadis shahih marfu’ (langsung dari Nabi ﷺ) yang menetapkan satu lafaz khusus, namun terdapat doa yang diriwayatkan dari para sahabat.   Doa yang Dianjurkan Saat Pertama Kali Melihat Ka’bah Doa berikut diriwayatkan dari Ibnu عباس رضي الله عنهما dan disebutkan oleh banyak ulama dalam kitab-kitab manasik dan adab haji. Doa ini masyhur, diamalkan para ulama, dan tidak termasuk doa hoaks. Lafaz Doa (Arab) اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا. Artinya “Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan pada rumah ini. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan, serta kebaikan kepada siapa pun yang memuliakan dan menghormatinya, baik yang berhaji maupun yang berumroh.”   Bolehkah Berdoa dengan Bahasa Sendiri? Boleh dan sangat dianjurkan. Setelah membaca doa di atas, jamaah dianjurkan untuk: Memohon ampunan dosa Meminta kebaikan dunia dan akhirat Berdoa untuk keluarga, orang tua, dan umat Islam Memohon diteguhkan iman dan istiqamah Karena pada saat itu, tidak ada doa yang lebih utama selain doa yang keluar dari hati dengan penuh keikhlasan.   Adab Saat Pertama Kali Melihat Ka’bah Agar momen ini semakin bermakna, perhatikan beberapa adab berikut: Hentikan langkah sejenak dan hadapkan pandangan ke Ka’bah Angkat tangan (sebagian ulama menganjurkan) Perbanyak dzikir dan doa Hindari bercanda, berbicara keras, atau sibuk mengambil foto Hadirkan rasa rendah diri sebagai hamba Allah   Penutup Momen pertama kali melihat Ka’bah bukan sekadar pengalaman visual, melainkan pertemuan hati seorang hamba dengan rumah Allah. Gunakan waktu singkat namun penuh makna ini untuk memanjatkan doa terbaik, karena boleh jadi doa tersebut menjadi titik awal perubahan hidup. Semoga Allah mengundang kita semua untuk menjadi tamu-Nya dan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan di hadapan Ka’bah. Aamiin.
Baca Selengkapnya
12 December 2025

Saudi Desak Perusahaan Umrah Naikan Standar Layanan Kepada Jemaah

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan seluruh perusahaan penyelenggara umrah untuk bersiap menghadapi standar layanan baru yang lebih ketat dan lebih modern. Pemerintah menegaskan bahwa transformasi digital kini menjadi tulang punggung layanan bagi jamaah, sekaligus fondasi utama penyelenggaraan umrah di masa depan. Wakil Menteri Urusan Umrah, Syams, menyebut penguatan ekosistem digital bukan hanya mempermudah prosedur, tetapi juga meningkatkan mutu pengalaman spiritual jamaah sepanjang berada di Tanah Suci. Saudi mengembangkan ekosistem terpadu lintas lembaga resmi untuk memastikan kelancaran mobilitas di Makkah dan Madinah yang semakin padat. Tingkat koordinasi yang meningkat dinilai mencerminkan prioritas negara dalam menjaga standar layanan selama musim umrah yang terus tumbuh. Fokus baru pemerintah mencakup program-program pengayaan sejarah, budaya, dan pengetahuan keislaman. Program tersebut memberi jamaah kesempatan mengenal lebih dalam situs-situs suci—bukan sekadar beribadah secara formal. Bagian dari Visi 2030: Umrah Jadi Pengalaman Utuh Transformasi ini sejalan dengan agenda besar Visi 2030, menjadikan pelayanan kepada tamu Allah sebagai salah satu proyek strategis negara. Dalam kerangka itu, Kementerian Haji dan Umrah mempercepat pengembangan aplikasi pintar dan platform terpadu yang memudahkan jamaah mengakses layanan, informasi, dan penjelasan teknis ibadah. Pemerintah juga menyiapkan lokasi-lokasi bersejarah dan budaya untuk masuk ke dalam rute kunjungan resmi, mengikuti tingginya permintaan jamaah akan konten pengetahuan. Perusahaan umrah tak lagi diberi kebebasan penuh menyusun paket pengalaman. Pemerintah meminta agar seluruh penyedia memasukkan program pengayaan sebagai standar layanan dasar. Dengan begitu, kualitas pengalaman antarpenyelenggara bisa lebih seragam dan jamaah memperoleh nilai tambah yang sama. Selain itu, sistem transportasi baru akan diluncurkan untuk membuat mobilitas jamaah di Haramaini lebih fleksibel serta mengatasi hambatan yang dulu sering dikeluhkan pengunjung. Digitalisasi Jadi Kunci Peningkatan Layanan Saudi kini mengandalkan teknologi mutakhir untuk memantau pergerakan massa. Penggunaan data real time memungkinkan pemerintah mengelola kerumunan dengan lebih efisien dan mempercepat respons terhadap perubahan situasi. Sejumlah studi sejarah dan dokumentasi narasi lokal juga disiapkan agar peziarah bisa memahami konteks keagamaan dan peradaban yang melekat pada setiap situs. Tim lapangan melakukan pemantauan rutin terhadap standar keselamatan, kualitas layanan, dan kesiapan lokasi. Evaluasi ini telah menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi, mendorong pemerintah memperluas pengembangan di sektor digital maupun operasional. Untuk mempercepat transformasi, Kementerian bekerja sama dengan perusahaan teknologi nasional. Inilah komponen strategis dalam penguatan platform digital umrah yang ditujukan agar layanan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan jamaah. Peninjauan dari musim sebelumnya digunakan sebagai dasar penyempurnaan rencana kerja berikutnya—baik dalam manajemen kerumunan, operasional, maupun penyediaan nilai tambah bagi jamaah. Visi besar Saudi adalah menghadirkan model global pelayanan tamu Allah yang menggabungkan teknologi, manajemen modern, nilai-nilai keagamaan, dan pengalaman spiritual yang mendalam. Upaya saat ini disebut Syams akan menjadi tolok ukur baru penyelenggaraan umrah di masa depan.
Baca Selengkapnya
12 December 2025

Tips Jamaah Agar Merasa Aman dan Nyaman Selama di Tanah Suci

Melaksanakan ibadah haji atau umrah merupakan impian setiap Muslim. Namun, kondisi di Tanah Suci yang sangat padat, cuaca ekstrem, serta aktivitas ibadah yang intens membuat jamaah perlu mempersiapkan diri dengan baik. Rasa aman dan nyaman tidak datang dengan sendirinya, melainkan perlu diupayakan melalui sikap, pengetahuan, dan kesiapan mental. Berikut beberapa tips penting agar jamaah tetap aman dan nyaman selama berada di Makkah dan Madinah. Selalu Patuhi Arahan Petugas Petugas haji dan umrah berada di lapangan untuk membantu jamaah. Arahan terkait jadwal ibadah, pergerakan jamaah, hingga kondisi darurat sebaiknya diikuti dengan penuh kesadaran. Mengabaikan instruksi sering kali justru berisiko membahayakan diri sendiri dan jamaah lain, terutama saat kondisi padat seperti tawaf dan sai. Jaga Identitas dan Dokumen Penting Pastikan kartu identitas jamaah selalu dibawa ke mana pun pergi. Simpan paspor, visa, dan dokumen penting di tempat yang aman. Gunakan tas kecil yang nyaman dan mudah dikontrol untuk mengurangi risiko kehilangan atau tertukar. Kenali Rute dan Titik Kumpul Jamaah sebaiknya memahami rute dari hotel ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, serta mengetahui titik kumpul rombongan. Hal ini sangat penting jika terpisah dari kelompok, terutama bagi jamaah lansia. Perhatikan Kondisi Kesehatan Cuaca di Tanah Suci cenderung panas dan kering. Minum air putih secara cukup, jangan memaksakan diri saat lelah, dan segera lapor ke petugas kesehatan jika merasa tidak enak badan. Mengatur waktu istirahat sama pentingnya dengan memperbanyak ibadah. Waspada di Area Padat Jamaah Saat berada di area tawaf, sai, atau puncak ibadah haji, hindari membawa barang berlebihan. Tetap tenang, jangan panik, dan ikuti alur pergerakan jamaah. Kesabaran adalah kunci untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain. Gunakan Perlengkapan yang Nyaman Pilih alas kaki yang nyaman, pakaian yang menyerap keringat, serta perlengkapan ibadah yang praktis. Kenyamanan fisik akan sangat membantu jamaah menjalankan rangkaian ibadah dengan khusyuk. Jaga Sikap dan Kesabaran Perbedaan budaya, bahasa, dan kebiasaan antarjamaah dari berbagai negara merupakan hal yang lumrah. Menjaga emosi, memperbanyak dzikir, serta saling tolong-menolong akan menciptakan suasana yang lebih aman dan damai. Percayakan Perjalanan pada Travel Resmi Menggunakan travel haji atau umrah resmi dan berpengalaman akan sangat membantu kenyamanan jamaah. Mulai dari pengaturan jadwal, pendampingan ibadah, hingga bantuan darurat, semuanya lebih terkoordinasi dengan baik. Penutup Rasa aman dan nyaman selama di Tanah Suci akan membantu jamaah fokus beribadah dengan tenang dan khusyuk. Dengan mematuhi aturan, menjaga kesehatan, serta bersikap disiplin dan sabar, perjalanan ibadah haji maupun umrah dapat berjalan lancar dan penuh keberkahan.
Baca Selengkapnya
11 December 2025

Pemerintah Tambah Kuota Petugas Haji dari Unsur TNI–Polri: Kebijakan Baru, Alasan Keamanan, dan Tanggapan Publik

Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) memastikan bahwa kuota petugas haji dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan ditingkatkan. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan dan pelayanan terhadap jamaah haji di lapangan. Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, penambahan personel dari TNI–Polri tersebut merupakan instruksi langsung dari Prabowo Subianto sebagai Presiden. Dahnil menyebut bahwa meskipun selama ini petugas haji dari TNI–Polri memang sudah ada, penambahan ini dimaksudkan agar pengamanan dan pendampingan jamaah bisa berjalan lebih optimal. “Petugas dari TNI dan Polri biasanya lebih prima, sehingga kami putuskan ada penambahan,” ujarnya. Hingga saat ini, pemerintah belum menentukan secara spesifik berapa persentase penambahan personel tersebut. Dahnil menyatakan bahwa detail teknis termasuk jumlah pasti tambahan masih akan dibahas lebih lanjut. Namun dipastikan bahwa komposisi petugas keamanan dari TNI–Polri akan diperbesar. Di samping itu, Kemenhaj juga menunda rekrutmen petugas haji di tiga provinsi yang sempat terdampak musibah — yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Penundaan dilakukan sampai kondisi daerah benar-benar stabil sebelum dilanjutkan proses seleksi. Mengapa Penambahan Ini Diajukan? Keamanan dan keselamatan jamaah dianggap akan lebih kuat dengan kehadiran petugas profesional dari TNI dan Polri. Kehadiran personel militer dan kepolisian dinilai dapat mendongkrak kualitas layanan di lapangan — mulai dari pengawalan, pendampingan, hingga penanganan situasi darurat bila diperlukan. Kebijakan ini juga merupakan respons terhadap instruksi dari Presiden sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Catatan: Persentase dan Waktu Pelaksanaan Masih Belum Final Hingga laporan terbaru, angka pasti kuota tambahan dan kapan penambahan ini berlaku secara resmi belum ditetapkan. Pemerintah menyatakan akan memperjelas detil teknisnya dalam waktu dekat
Baca Selengkapnya
10 December 2025

Arab Saudi Luncurkan Layanan “Passengers with No Bags” untuk Jemaah Haji

Melaksanakan umrah bersama anak kecil atau lansia membutuhkan persiapan ekstra. Perjalanan jauh, cuaca panas, hingga keramaian di Masjidil Haram bisa menjadi tantangan tersendiri. Dengan perencanaan yang tepat, ibadah umrah tetap bisa berjalan lancar dan penuh makna. Artikel ini membahas tips lengkap, praktis, dan mudah dilakukan agar perjalanan umrah bersama keluarga tetap aman, nyaman, dan berkesan. 1. Persiapan Fisik dan Kesehatan Untuk Anak Kecil Pastikan anak dalam kondisi sehat sebelum berangkat. Bawa vitamin, obat demam, dan perlengkapan P3K. Jangan lupa membawa stroller yang ringan dan mudah dilipat. Selalu jaga asupan cairan anak agar tidak dehidrasi. Untuk Lansia Lakukan cek kesehatan sebelum keberangkatan. Siapkan obat rutin dalam kotak khusus yang mudah dijangkau. Pilih kursi roda apabila lansia memiliki keterbatasan mobilitas. Gunakan sepatu atau sandal kesehatan agar tidak cepat lelah. 2. Pilih Waktu Keberangkatan yang Tepat Jika memungkinkan, hindari keberangkatan saat: Musim panas (suhu ekstrem bisa mencapai 45–50°C). Musim ramai seperti liburan, Ramadan, dan akhir tahun. Cuaca yang lebih sejuk dan kondisi tidak terlalu padat akan membuat perjalanan jauh lebih nyaman untuk anak kecil dan lansia. 3. Pilih Hotel yang Dekat dengan Masjid Menginap di hotel dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi sangat membantu: Mengurangi jarak berjalan kaki. Anak kecil tidak cepat lelah. Lansia bisa istirahat dengan mudah setelah salat. Waktu perjalanan menuju masjid jauh lebih efisien. Jika budget terbatas, prioritaskan hotel dengan akses shuttle bus yang 24 jam. 4. Manajemen Ibadah: Tidak Perlu Memaksakan Diri Untuk Anak Tidak wajib melaksanakan seluruh rangkaian ibadah. Fokus pada kenyamanan, keamanan, dan kebahagiaan anak. Pilih waktu yang sepi untuk tawaf atau sa’i agar lebih aman Untuk Lansia Tidak perlu mengejar semua salat di masjid. Utamakan kesehatan. Bila lelah, salat di hotel tetap sah. Gunakan jasa petugas dorong kursi roda saat tawaf dan sa’i untuk menghemat energi. 5. Pilih Jadwal Tawaf & Sa’i yang Lebih Luang Waktu terbaik: Setelah salat Isya Menjelang Subuh Siang hari (untuk yang kuat dengan panas karena jamaah biasanya jarang) Hindari jam padat seperti: Setelah salat Maghrib Akhir pekan Hari Jumat Keramaian bisa membuat anak dan lansia rentan terpisah atau kelelahan. 6. Bawa Perlengkapan Penting Untuk Anak Kecil Susu, camilan, dan botol minum Stroller Baju ganti dan jaket Tisu basah dan tisu kering Topi & sunscreen khusus anak Untuk Lansia Obat rutin & vitamin Kacamata baca Sandal nyaman Air mineral kecil Masker dan hand sanitizer 7. Gunakan Identitas Jamaah Sangat penting terutama untuk anak kecil dan lansia: Kartu identitas hotel Nama pendamping Nomor telepon Nama travel atau rombongan Jika terpisah di keramaian, petugas bisa langsung membantu. 8. Perhatikan Konsumsi Makanan Jangan mencoba makanan yang terlalu asing bagi anak atau lansia. Utamakan makanan bergizi dan hindari pedas berlebihan. Cukupi minum air zamzam untuk menjaga hidrasi. 9. Jaga Kebersihan & Istirahat yang Cukup Cuaca Arab Saudi lebih kering, sehingga: Anak kecil rentan iritasi kulit. Lansia mudah lelah dan dehidrasi. Pastikan: Tidur cukup Hindari terlalu lama di bawah terik matahari Gunakan pelembab dan lip balm 10. Nikmati Perjalanan & Jangan Terlalu Kaku dengan Target Umrah bersama anak kecil dan lansia adalah ibadah penuh keberkahan. Tidak perlu memaksakan seluruh aktivitas berjalan sempurna. Hal terpenting adalah: Kenyamanan Keamanan Kekhusyukan ibadah sesuai kemampuan Ingat, Allah menilai dari niat dan usaha, bukan seberapa banyak aktivitas yang dilakukan. Kesimpulan Umrah bersama anak kecil dan lansia bukanlah hal yang sulit jika dipersiapkan dengan baik. Dengan memilih waktu yang tepat, membawa perlengkapan lengkap, serta menjaga kesehatan dan kenyamanan, perjalanan akan jauh lebih aman dan menyenangkan. Semoga tips ini membantu perjalanan umrah kamu dan keluarga menjadi lebih lancar, nyaman, dan penuh keberkahan.
Baca Selengkapnya
10 December 2025

Tips Umrah Bersama Anak Kecil & Lansia: Panduan Lengkap Agar Ibadah Tetap Nyaman dan Tenang

Melaksanakan umrah bersama anak kecil atau lansia membutuhkan persiapan ekstra. Perjalanan jauh, cuaca panas, hingga keramaian di Masjidil Haram bisa menjadi tantangan tersendiri. Dengan perencanaan yang tepat, ibadah umrah tetap bisa berjalan lancar dan penuh makna. Artikel ini membahas tips lengkap, praktis, dan mudah dilakukan agar perjalanan umrah bersama keluarga tetap aman, nyaman, dan berkesan. 1. Persiapan Fisik dan Kesehatan Untuk Anak Kecil Pastikan anak dalam kondisi sehat sebelum berangkat. Bawa vitamin, obat demam, dan perlengkapan P3K. Jangan lupa membawa stroller yang ringan dan mudah dilipat. Selalu jaga asupan cairan anak agar tidak dehidrasi. Untuk Lansia Lakukan cek kesehatan sebelum keberangkatan. Siapkan obat rutin dalam kotak khusus yang mudah dijangkau. Pilih kursi roda apabila lansia memiliki keterbatasan mobilitas. Gunakan sepatu atau sandal kesehatan agar tidak cepat lelah. 2. Pilih Waktu Keberangkatan yang Tepat Jika memungkinkan, hindari keberangkatan saat: Musim panas (suhu ekstrem bisa mencapai 45–50°C). Musim ramai seperti liburan, Ramadan, dan akhir tahun. Cuaca yang lebih sejuk dan kondisi tidak terlalu padat akan membuat perjalanan jauh lebih nyaman untuk anak kecil dan lansia. 3. Pilih Hotel yang Dekat dengan Masjid Menginap di hotel dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi sangat membantu: Mengurangi jarak berjalan kaki. Anak kecil tidak cepat lelah. Lansia bisa istirahat dengan mudah setelah salat. Waktu perjalanan menuju masjid jauh lebih efisien. Jika budget terbatas, prioritaskan hotel dengan akses shuttle bus yang 24 jam. 4. Manajemen Ibadah: Tidak Perlu Memaksakan Diri Untuk Anak Tidak wajib melaksanakan seluruh rangkaian ibadah. Fokus pada kenyamanan, keamanan, dan kebahagiaan anak. Pilih waktu yang sepi untuk tawaf atau sa’i agar lebih aman Untuk Lansia Tidak perlu mengejar semua salat di masjid. Utamakan kesehatan. Bila lelah, salat di hotel tetap sah. Gunakan jasa petugas dorong kursi roda saat tawaf dan sa’i untuk menghemat energi. 5. Pilih Jadwal Tawaf & Sa’i yang Lebih Luang Waktu terbaik: Setelah salat Isya Menjelang Subuh Siang hari (untuk yang kuat dengan panas karena jamaah biasanya jarang) Hindari jam padat seperti: Setelah salat Maghrib Akhir pekan Hari Jumat Keramaian bisa membuat anak dan lansia rentan terpisah atau kelelahan. 6. Bawa Perlengkapan Penting Untuk Anak Kecil Susu, camilan, dan botol minum Stroller Baju ganti dan jaket Tisu basah dan tisu kering Topi & sunscreen khusus anak Untuk Lansia Obat rutin & vitamin Kacamata baca Sandal nyaman Air mineral kecil Masker dan hand sanitizer 7. Gunakan Identitas Jamaah Sangat penting terutama untuk anak kecil dan lansia: Kartu identitas hotel Nama pendamping Nomor telepon Nama travel atau rombongan Jika terpisah di keramaian, petugas bisa langsung membantu. 8. Perhatikan Konsumsi Makanan Jangan mencoba makanan yang terlalu asing bagi anak atau lansia. Utamakan makanan bergizi dan hindari pedas berlebihan. Cukupi minum air zamzam untuk menjaga hidrasi. 9. Jaga Kebersihan & Istirahat yang Cukup Cuaca Arab Saudi lebih kering, sehingga: Anak kecil rentan iritasi kulit. Lansia mudah lelah dan dehidrasi. Pastikan: Tidur cukup Hindari terlalu lama di bawah terik matahari Gunakan pelembab dan lip balm 10. Nikmati Perjalanan & Jangan Terlalu Kaku dengan Target Umrah bersama anak kecil dan lansia adalah ibadah penuh keberkahan. Tidak perlu memaksakan seluruh aktivitas berjalan sempurna. Hal terpenting adalah: Kenyamanan Keamanan Kekhusyukan ibadah sesuai kemampuan Ingat, Allah menilai dari niat dan usaha, bukan seberapa banyak aktivitas yang dilakukan. Kesimpulan Umrah bersama anak kecil dan lansia bukanlah hal yang sulit jika dipersiapkan dengan baik. Dengan memilih waktu yang tepat, membawa perlengkapan lengkap, serta menjaga kesehatan dan kenyamanan, perjalanan akan jauh lebih aman dan menyenangkan. Semoga tips ini membantu perjalanan umrah kamu dan keluarga menjadi lebih lancar, nyaman, dan penuh keberkahan.
Baca Selengkapnya
10 December 2025

Riset: Umrah Bisa Jadi “Terapi Awet Muda” Lewat Aktivitas Fisik dan Kedamaian Batin

Perawatan anti-aging tidak selalu identik dengan krim mahal atau prosedur klinis. Riset terbaru justru menunjukkan bahwa perjalanan spiritual seperti umrah dapat membantu memperlambat proses penuaan. Temuan dari tim peneliti Edith Cowan University (ECU) Australia menjelaskan hubungan antara pengalaman perjalanan positif dan konsep fisika entropy, yaitu kecenderungan tubuh menuju ketidakteraturan seiring waktu. Menurut peneliti Fangli Hu, pengalaman yang bermakna mampu menekan peningkatan entropy, sehingga tubuh dan pikiran menjadi lebih seimbang. “Penuaan adalah proses yang tidak bisa dihentikan, tetapi dapat diperlambat dengan keseimbangan fisik dan mental,” kata Hu dalam laporannya. Umrah, Ibadah yang Sekaligus Latihan Fisik Rangkaian ibadah umrah seperti tawaf dan sa’i menuntut jamaah untuk berjalan dalam jarak cukup jauh. Aktivitas ini disebut-sebut sebagai bentuk olahraga alami yang baik untuk jantung dan daya tahan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki 8.000–10.000 langkah per hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini. Persiapan fisik seperti latihan jalan dan aerobik ringan beberapa minggu sebelum berangkat juga terbukti meningkatkan kebugaran jamaah selama beribadah. Ketenangan dan Spiritualitas Sebagai Pelindung Mental Selain manfaat fisik, umrah juga memberikan dampak besar bagi kesehatan mental. Pengalaman spiritual yang kuat, rasa syukur, dan refleksi diri menjadi faktor penting dalam menurunkan kadar stres dan kecemasan. Sejumlah studi menyebutkan bahwa jamaah yang selesai menjalankan umrah cenderung mengalami peningkatan kesejahteraan psikologis, ketenangan, serta kepuasan hidup yang lebih tinggi. Pengalaman ini berperan sebagai “penyeimbang” yang membantu tubuh memulihkan diri dari tekanan sehari-hari. Vitamin D dan Suasana Hati Iklim cerah di Arab Saudi turut mendukung kesehatan jamaah. Paparan sinar matahari dalam kadar aman membantu meningkatkan vitamin D, yang berperan penting dalam menjaga suasana hati, sistem imun, dan kualitas tidur. Dengan manajemen panas, hidrasi yang cukup, serta ritme ibadah yang terukur, jamaah bisa memperoleh manfaat maksimal tanpa mengorbankan kenyamanan. Ekosistem Wellness di Arab Saudi Selain ibadah, pemerintah Arab Saudi juga sedang mengembangkan sejumlah destinasi wellness seperti AlUla dan kawasan Red Sea. Wilayah ini menawarkan program pemulihan tubuh dan pikiran, seperti meditasi di padang pasir, spa berbasis alam, hingga retreat digital detox. Gabungan antara aktivitas fisik, spiritualitas, dan relaksasi inilah yang membuat perjalanan umrah dan wisata religi ke Arab Saudi kini disebut sebagai “paket lengkap” untuk kesehatan dan penuaan yang lebih sehat.
Baca Selengkapnya