Makna Melempar Jumrah dalam Ibadah Haji: Bukan Sekadar Lempar Batu
17 December 2025

https://www.liputan6.com/islami/read/4036036/4-hal-yang-perlu-diketahui-sebelum-jemaah-haji-lempar-jumrah
Artikel terbaru
Ibadah haji tidak hanya berisi rangkaian ritual fisik, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam. Salah satu prosesi yang sering disalahpahami adalah melempar jumrah. Banyak yang mengira ini sekadar melempar batu ke tiang, padahal di baliknya terdapat pesan tauhid, ketaatan, dan perjuangan melawan hawa nafsu.
Apa Itu Melempar Jumrah?
Melempar jumrah adalah salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, dengan melemparkan batu kecil (kerikil) ke tiga jumrah, yaitu:
- Jumrah Ula
- Jumrah Wustha
- Jumrah Aqabah
Prosesi ini dilaksanakan pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Nahr dan hari-hari Tasyrik), sesuai ketentuan manasik haji.
Sejarah Melempar Jumrah
Melempar jumrah meneladani peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Dalam riwayat yang dijelaskan oleh para ulama, saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail ‘alaihis salam, setan datang untuk menggoda dan menghalangi ketaatan tersebut.
Setan menggoda:
- Nabi Ibrahim
- Siti Hajar
- Nabi Ismail
Sebagai bentuk penolakan terhadap godaan setan, Nabi Ibrahim melemparnya dengan batu. Peristiwa inilah yang kemudian disyariatkan dalam bentuk ritual melempar jumrah.
Makna Spiritual Melempar Jumrah
- Simbol Melawan Godaan Setan
Melempar jumrah bukan berarti melempar setan secara fisik, melainkan simbol perlawanan terhadap bisikan setan, hawa nafsu, dan godaan maksiat dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap lemparan adalah pernyataan tekad:
“Aku menolak ajakan dosa dan memilih taat kepada Allah.”
- Latihan Ketaatan Total kepada Allah
Perintah melempar jumrah mungkin tidak masuk akal secara logika manusia, namun justru di situlah letak ujiannya. Jamaah haji diajarkan untuk taat tanpa syarat, sebagaimana Nabi Ibrahim menaati perintah Allah tanpa ragu.
- Mengingat Perjuangan Nabi Ibrahim dan Keluarganya
Prosesi ini juga menjadi pengingat atas keteguhan iman Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Mereka mengajarkan bahwa iman sejati membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan keyakinan penuh kepada Allah.
- Evaluasi Diri dan Komitmen Perubahan
Melempar jumrah menjadi momen refleksi diri. Jamaah diajak untuk mengenali “setan-setan” dalam hidupnya:
- Kesombongan
- Kemarahan
- Ketamakan
- Riya dan cinta dunia
Lemparan jumrah menjadi simbol niat untuk meninggalkan sifat-sifat tersebut dan pulang dari haji dengan akhlak yang lebih baik.
Adab dan Hikmah Saat Melempar Jumrah
Agar ibadah ini tidak kehilangan maknanya, jamaah dianjurkan untuk:
- Melakukan dengan tenang dan tertib
- Tidak menyakiti jamaah lain
- Menghadirkan niat ibadah, bukan emosi
- Memperbanyak dzikir dan doa
- Menjaga akhlak dan kesabaran
Karena sejatinya, akhlak adalah tujuan utama dari ibadah haji yang mabrur.
Penutup
Melempar jumrah bukan ritual tanpa makna. Ia adalah simbol perlawanan terhadap setan, latihan ketaatan, dan komitmen untuk memperbaiki diri. Ibadah haji mengajarkan bahwa melawan hawa nafsu tidak cukup sekali, tetapi harus dilakukan terus-menerus sepanjang hidup.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mampu meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan mengaruniakan haji yang mabrur. Aamiin.
Ibadah haji tidak hanya berisi rangkaian ritual fisik, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam. Salah satu prosesi yang sering disalahpahami adalah melempar jumrah. Banyak yang mengira ini sekadar melempar batu ke tiang, padahal di baliknya terdapat pesan tauhid, ketaatan, dan perjuangan melawan hawa nafsu.
Apa Itu Melempar Jumrah?
Melempar jumrah adalah salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, dengan melemparkan batu kecil (kerikil) ke tiga jumrah, yaitu:
- Jumrah Ula
- Jumrah Wustha
- Jumrah Aqabah
Prosesi ini dilaksanakan pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Nahr dan hari-hari Tasyrik), sesuai ketentuan manasik haji.
Sejarah Melempar Jumrah
Melempar jumrah meneladani peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Dalam riwayat yang dijelaskan oleh para ulama, saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail ‘alaihis salam, setan datang untuk menggoda dan menghalangi ketaatan tersebut.
Setan menggoda:
- Nabi Ibrahim
- Siti Hajar
- Nabi Ismail
Sebagai bentuk penolakan terhadap godaan setan, Nabi Ibrahim melemparnya dengan batu. Peristiwa inilah yang kemudian disyariatkan dalam bentuk ritual melempar jumrah.
Makna Spiritual Melempar Jumrah
- Simbol Melawan Godaan Setan
Melempar jumrah bukan berarti melempar setan secara fisik, melainkan simbol perlawanan terhadap bisikan setan, hawa nafsu, dan godaan maksiat dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap lemparan adalah pernyataan tekad:
“Aku menolak ajakan dosa dan memilih taat kepada Allah.”
- Latihan Ketaatan Total kepada Allah
Perintah melempar jumrah mungkin tidak masuk akal secara logika manusia, namun justru di situlah letak ujiannya. Jamaah haji diajarkan untuk taat tanpa syarat, sebagaimana Nabi Ibrahim menaati perintah Allah tanpa ragu.
- Mengingat Perjuangan Nabi Ibrahim dan Keluarganya
Prosesi ini juga menjadi pengingat atas keteguhan iman Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Mereka mengajarkan bahwa iman sejati membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan keyakinan penuh kepada Allah.
- Evaluasi Diri dan Komitmen Perubahan
Melempar jumrah menjadi momen refleksi diri. Jamaah diajak untuk mengenali “setan-setan” dalam hidupnya:
- Kesombongan
- Kemarahan
- Ketamakan
- Riya dan cinta dunia
Lemparan jumrah menjadi simbol niat untuk meninggalkan sifat-sifat tersebut dan pulang dari haji dengan akhlak yang lebih baik.
Adab dan Hikmah Saat Melempar Jumrah
Agar ibadah ini tidak kehilangan maknanya, jamaah dianjurkan untuk:
- Melakukan dengan tenang dan tertib
- Tidak menyakiti jamaah lain
- Menghadirkan niat ibadah, bukan emosi
- Memperbanyak dzikir dan doa
- Menjaga akhlak dan kesabaran
Karena sejatinya, akhlak adalah tujuan utama dari ibadah haji yang mabrur.
Penutup
Melempar jumrah bukan ritual tanpa makna. Ia adalah simbol perlawanan terhadap setan, latihan ketaatan, dan komitmen untuk memperbaiki diri. Ibadah haji mengajarkan bahwa melawan hawa nafsu tidak cukup sekali, tetapi harus dilakukan terus-menerus sepanjang hidup.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mampu meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan mengaruniakan haji yang mabrur. Aamiin.
Saatnya Menuju Baitullah
Paket Umrah & Haji terlengkap dengan harga terjangkau. Daftar sekarang dan dapatkan kemudahan
pembayaran serta gratis perlengkapan umrah.